20px

Sejarah AI: GPT dan Evolusi Model Bahasa

Jodyaryono5072
160 artikel
Source: AI Image Generated ChatGPT4o Prompt By Jody Aryono
Source: AI Image Generated ChatGPT4o Prompt By Jody Aryono

Salah satu lompatan terbesar dalam sejarah kecerdasan buatan adalah kemampuan mesin untuk memahami dan menghasilkan bahasa manusia secara alami. Teknologi ini dikenal sebagai Natural Language Processing (NLP).

Namun sejak munculnya model seperti GPT (Generative Pre-trained Transformer), dunia menyaksikan perubahan besar: dari sekadar chatbot biasa menjadi AI yang bisa menulis, berdiskusi, bahkan menciptakan.

Dari NLP Tradisional ke Transformer

Sebelum GPT, pendekatan NLP bersifat modular dan terbatas:

Ada modul parsing (struktur kalimat),

  • Modul pemahaman makna (semantik),

  • Modul jawaban atau respons.

    Namun semuanya terpisah dan lemah dalam konteks jangka panjang.

    Tahun 2017, Google memperkenalkan arsitektur Transformer---model yang mampu membaca dan memproses konteks dalam kalimat panjang secara simultan. Inilah fondasi utama GPT.

    Kemunculan GPT dan LLM

    OpenAI merilis GPT (versi 1) pada 2018. Model ini dilatih dengan jumlah data masif dan parameter miliaran, menjadikannya mampu memahami bahasa seperti manusia.

    GPT-2 (2019): bisa menulis esai, puisi, cerita pendek.

  • GPT-3 (2020): lebih kuat, mulai digunakan untuk aplikasi nyata.

  • ChatGPT (2022): model yang bisa berdialog secara natural, digunakan jutaan orang di seluruh dunia.

    Istilah LLM (Large Language Model) pun menjadi umum, melahirkan model lain seperti BERT, Claude, Gemini, hingga LLaMA.

    Dampak Besar dalam Dunia Nyata

    Penulisan Otomatis: blog, laporan, iklan, bahkan puisi dan novel.

  • Asisten Cerdas: seperti ChatGPT dan Copilot, membantu dalam menulis, berpikir, dan belajar.

  • Pendidikan: alat bantu siswa dan pengajar dalam memahami materi.

    Model bahasa telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan mesin. Kini bukan hanya perintah, tapi dialog yang mengalir.

    Penutup:

    GPT dan LLM bukan hanya membuat AI pintar, tapi juga membuatnya berbahasa. Inilah titik ketika mesin mulai "berbicara" seperti manusia---mendengarkan, memahami, dan merespons.

    Nantikan artikel selanjutnya: "Sejarah AI: Tantangan Etika dan Masa Depan Kemanusiaan"

    .