20px

Membangung Sistem Dinsos Papua: Dari Nol hingga Siap Pakai

Jodyaryono5072
160 artikel
Source : AI Image Generated ChatGPT 4o from Real Pic Dinsos Papua Meeting Coordination Prompt By Jody Aryono
Source : AI Image Generated ChatGPT 4o from Real Pic Dinsos Papua Meeting Coordination Prompt By Jody Aryono

Di Papua, membangun sistem informasi bukan hanya soal coding. Ia menyangkut medan yang ekstrem, perangkat terbatas, dan sumber daya manusia yang belum terbiasa dengan teknologi. Tapi justru di sanalah letak tantangannya—dan peluangnya.

Berangkat dari Kosong

Ketika proyek ini dimulai, tidak ada database warga yang bisa diakses dengan mudah. Semua pencatatan masih berbasis kertas, beragam format, dan tidak terstandarisasi antar distrik. Bahkan peta wilayah kampung pun belum tersedia dalam format digital.

Kami pun harus membangun semuanya dari nol:

Mendesain struktur data penerima manfaat

  • Menyusun alur kerja dari proses pendataan hingga verifikasi

  • Membuat sistem agar bisa berjalan meskipun sinyal lemah atau tanpa internet

    Bukan hanya membangun aplikasi, tapi membangun pondasi sistemik yang akan menopang seluruh rantai layanan sosial.

    Kolaborasi: Kunci dari Segalanya

    Kami tidak bekerja sendiri. Proses awal dimulai dengan diskusi mendalam bersama pihak Dinsos dan perwakilan distrik. Apa masalah utama mereka? Apa yang mereka butuhkan? Bagaimana kebiasaan kerja mereka saat ini?

    Hasilnya: sistem kami rancang bukan berdasarkan asumsi, tapi berdasar kenyataan lapangan.

    Bersama Pak Suaib sebagai koordinator lapangan, kami juga menyusun mekanisme pelatihan bagi operator distrik, serta alur verifikasi yang memadukan pelacakan GPS. Bahkan saat sistem belum sempurna, tim lapangan tetap semangat menguji dan memberikan masukan.

    GPS dan Verifikasi Real-Time

    Salah satu fitur paling revolusioner adalah verifikasi lokasi penerima bantuan dengan GPS akurat hingga 35 meter. Ini memungkinkan sistem mendeteksi apakah penyaluran dilakukan di titik yang benar. Bila ada kampung tumpang tindih lokasi, sistem akan memperingatkan.

    Fitur ini kami uji langsung di lapangan: dari distrik pegunungan, pesisir, hingga dataran yang minim sinyal. Hasilnya memuaskan. Bahkan saat offline, sistem tetap menyimpan data yang akan disinkronisasi otomatis saat kembali online.

    Bukan Sekadar Selesai, Tapi Siap Pakai

    Setelah beberapa bulan pembangunan, pelatihan, dan pengujian, sistem akhirnya benar-benar digunakan. Bukan simulasi, bukan demo—tapi dipakai oleh petugas Dinsos dan aparat kampung dalam proses pendataan real.

    Kami merasa bukan hanya berhasil membangun aplikasi, tapi juga membangun kepercayaan.

    Catatan:
    Artikel ini ditulis oleh Jody Aryono, bersama Pak Suaib sebagai co-writer dan koordinator lapangan dalam implementasi sistem Dinsos Papua.

    Bersambung ke artikel berikutnya:
    "Tantangan di Lapangan: Ketika Teknologi Harus Beradaptasi dengan Papua"

    .