20px

Benarkah Paket Data Akan Naik? Tanda-tanda 'Uji Reaksi' Pemerintah Terlihat Jelas

Jodyaryono5072
160 artikel
Source: AI Image Generated ChatGPT4o Prompt By Jody Aryono
Source: AI Image Generated ChatGPT4o Prompt By Jody Aryono

Saat Semua Kaget dengan "Wacana"

Beberapa hari lalu, jagat maya mendadak riuh. Ada kabar bahwa tarif data internet akan naik. Tak butuh waktu lama, ribuan komentar mengalir, dari keluhan, kritik tajam, hingga teori konspirasi.

Tapi yang paling menarik... adalah respon pemerintah yang muncul setelahnya.

"Kami Tidak Akan Naikkan Tarif Data"... Tapi?

Pemerintah buru-buru mengklarifikasi bahwa tak ada rencana menaikkan tarif data. Tapi redaksi pernyataan itu sangat khas: "tidak ada rencana saat ini." Kata kunci: saat ini.

Bukankah kita sudah sering menyaksikan skenario seperti ini?

Analisis Narasi: Ini Bukan Pertama Kali

Dalam studi komunikasi kebijakan, dikenal istilah test the water. Pemerintah atau korporasi sengaja melontarkan isu kontroversial, membiarkannya viral, lalu mengamati reaksi publik. Jika meledak, mereka bisa mundur seolah-olah "mendengar aspirasi rakyat." Jika publik diam... kebijakan akan disahkan perlahan.

Dan skema ini sedang terlihat lagi di sini.

Kita belum sampai pada kenaikan. Tapi benihnya sudah ditebar: wacana soal OTT asing, revisi regulasi VoIP, kebutuhan pemasukan negara, dan beban operator.

Tarif data bisa saja naik, hanya tinggal menunggu momentum yang tepat. Misalnya setelah peristiwa besar, saat perhatian publik teralihkan... atau setelah rakyat "lupa" bahwa pernah marah.

Masalahnya Lebih Dalam dari Sekadar Harga

Yang lebih menyakitkan dari tarif data mahal... adalah arah kebijakan yang tidak berpihak. Di negara lain, internet makin murah bahkan digratiskan untuk akses pendidikan dan publik. Di sini, malah terus dimonetisasi secara agresif.

Jika akses internet makin mahal, siapa yang paling terdampak? Tentu rakyat kecil. Pelajar. UMKM digital. Bukan pejabat.

Apa Kata Data?

Menurut laporan Cable.co.uk, Indonesia masih punya tarif data yang relatif murah di ASEAN. Tapi kualitas dan kecepatan jaringannya? Jauh di bawah rata-rata. Dalam banyak survei, Indonesia masih berada di posisi buncit dalam hal kecepatan stabil.

Maka, jika tarif naik... haruskah kita menerima begitu saja?

Yang Bisa Kita Lakukan Sekarang

Awasi terus narasi kebijakan digital, termasuk regulasi OTT dan infrastruktur.

  • Desak transparansi perhitungan biaya oleh operator dan regulator.

  • Gunakan media sosial untuk konsolidasi suara. Jangan biarkan "wacana" ini hilang begitu saja.

    Sebagai Pengguna, Saya Merasa Dijebak Perlahan

    Saya pernah menjadi developer untuk aplikasi edukasi di desa. Internet adalah segalanya bagi siswa dan guru di sana. Saat harga naik, bukan hanya akses, tapi masa depan mereka ikut terganggu.

    Maka saya tak akan diam, meski hanya lewat tulisan ini.

    .